PengolahanPupuk Organik
Untuk mendukung kegiatan pemanfaatan pekarangan rumah dengan penanaman tanaman sayur, KWT DAHLIA Desa Pujut Kec. Tersono Kab. Batang Jawa Tengah telah menyelenggarakan pelatihan "Pengolahan Kotoran Ternak menjadi Pupuk Organik". Pelatihan dilaksanakan di Ruang Pertemuan Balai Desa Pujut pada tanggal 23 Juni 2013 untuk pemaparan teori dan tanggal 1 Juli 2013 di halaman rumah Ibu Masudah untuk praktek pembuatannya.
Tujuan dari pelatihan tersebut adalah agar ibu-ibu anggota KWT Dahlia bisa mengolah kotoran ternak yang ada di sekitar menjadi pupuk organik. Dengan demikian, kebutuhan pupuk organik sayuran yang ditanam di pekarangan rumahnya bisa terpenuhi tanpa perlu mengeluarkan uang lagi. Selain itu, masalah kotoran ternak di lingkungan rumah dapat teratasi.
Pembicara dari Pelatihan ini adalah pelaku usaha di bidang pupuk organik yaitu Bapak Taufik Ikhsanudin, S.Pt dengan di pandu oleh Penyuluh Pendamping KWT Dahlia, Ibu Zuni Fitriyantini, S.TP. Bapak Taufik adalah pemilik peternakan Gembala Satu Karya yang telah mengolah kotoran ternak yang ada menjadi pupuk organik.
Pada pemaparan teori, Bapak Taufik memutarkan video tentang pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk kandang. Ibu - ibu sangat antusias mengikuti acara. Di akhir acara, disepakati bersama bahwa praktek pengolahan kotran ternak akan dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2013 di halaman rumah Ibu Masudah.
Bahan - bahan yang perlu disiapkan antara lain, kotoran sapi, EM 4, kapur dolomit dan tetes tebu atau gula jawa. Sedangkan alat yang diperlukan yaitu cangkul, ember, gayung, dan terpal.
Tahapan pembuatan kotoran ternak menjadi pupuk organik :
1. Bentangkan terpal
Terpal di bentangkan sebagai alas untuk proses pembuatan pupuk organik. Fungsi terpal adalah untuk menjaga kelembaban bahan agar proses pembuatan pupuk organik berjalan lancar.
Tetes tebu atau biasa di sebut molase sebanyak 1 gelas aqua di larutkan ke dalam seember air. Setelah itu baru larutkan EM 4 sebanyak 5 tutup botol. Fungsi tetes tebu adalah sebagai penyedia makanan bakteri pengurai yang ada pada EM 4.
3. Siramkan larutan tersebut ke kotoran ternak yang telah di hamparkan pada terpal.
4. Campur bahan secara merata agar proses penguraian menjadi pupuk bisa merata.
5. Tutup bahan dengan terpal, diamkan selama 21 hari. Setiap satu minggu sekali dilakukan pembalikan bahan untuk menghilangkan panas berlebih pada bahan yang dapat mematikan bakteri pengurai.
6. Pupuk Organik dari kotoran ternak dapat digunakan. Ciri pupuk organik yang sudah jadi adalah warna menjadi kehitaman, lebih remah dan tidak berbau kotoran ternak lagi.
KWT Dahlia berencana untuk menggunakan pupuk organik yang telah di buat tersebut sebagai media semai benih Pepaya California. Semoga cita - cita KWT Dahlia untuk menjadikan Desa Pujut pada umumnya dan Dukuh Kebonwaru pada khususnya sebagai sentra Pepaya California dapat terwujud. Aminnnnnn...................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar