Jumat, 19 Juli 2013

BAGAIMANA CARA MEMPRODUKSI BENIH SAYURAN SENDIRI ?


Benih merupakan salah satu unsur utama dalam dunia pertanian, sumber hayati yang sangat penting. Untuk menjamin kelestarian dari kegiatan pertanian maka diperlukan usaha untuk memproduksi benih yang unggul dan bermutu.
 

Meskipun dalam dunia modern telah dikenal banyak cara yang lebih mutakhir dalam usaha perbanyakan tanaman secara vegetatif seperti kultur jaringan, cangkok, menyambung, menempel dan lain sebagainya, perbanyakan tanaman secara generatif tetap harus dipertahankan untuk menjaga plasma nutfah dunia.

Untuk mendukung kegiatan pemanfaatan pekarangan, diperlukan pengetahuan tentang benih dan bagaimana cara memproduksinya. Harapannya anggota KWT bisa membuat benih sendiri secara berkelanjutan sehingga kegiatan pemanfaatan pekarangan dapat terus lestari.

Benih sayuran dapat dipanen dan disimpan untuk ditanam di masa mendatang, tetapi tidak semua jenis dapat disimpan benihnya. Jenis yang dapat dipanen dan disimpan termasuk varietas lokal yang telah cukup lama ditanam di satu daerah, jenis sayuran yang memiliki penyerbukan sendiri (misalnya kacang-kacangan), dan varietas OP (= open pollinated/penyerbukan terbuka) dari tanaman yang memiliki penyerbukan silang (misalnya cabai, mentimun dan wortel).

Benih dari varietas hibrida tidak dapat disimpan untuk ditanam kembali, karena generasi pertama dari benih hibrida dihasilkan dengan cara menyilangkan dua varietas yang berbeda. Benih dari tanaman hibrida bersifat mandul atau akan tumbuh menjadi tanaman yang ciri-cirinya berbeda dari tanaman induknya (sifat tanaman, usia panen, hasil dan keseragaman antar tanaman bervariasi).

Beberapa garis besar dalam produksi benih adalah  memilih tanaman yang sesuai, menanen benih tepat waktu dan menyimpan benih dengan cara yang benar. Bagian tersebut akan dibahas satu per satu.

1.    Pemilihan tanaman

Pemilihan tanaman merupakan langkah awal pada produksi benih. Salah satu hal penting dalam pemilihan tanaman adalah mengetahui jenis bunga tanaman tersebut. Secara garis besar, jenis bunga tanaman dibagi menjadi bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.


Yang dimaksud dengan bunga sempurna adalah dalam satu bunga terdapat organ reproduksi  jantan (anther/ benang sari) dan betina (stigma/ putik). Beberapa tanaman sayuran yang memiliki bunga sempurna adalah terong, cabe, tomat.

Bunga Terong

Bunga jantan dan Betina Semangka, dikawinkan
 

 

 

 




Sedangkan bunga tidak sempurna adalah organ reproduksi jantan (anther/ benang sari) dan betina (stigma/ putik) terdapat dalam bunga yang berbeda meskipun pada tanaman yang sama. Beberapa tanaman sayuran yang memiliki bunga tidak sempurna adalah keluarga cucurbitaceae / timun – timunan dan jagung.

Setelah mengetahui jenis bunga dari tanaman tersebut, maka proses berikutnya yang perlu diketahui adalah penyerbukan. Penyerbukan atau pembuahan terjadi bila serbuk sari dari organ reproduksi jantan tertabur menyentuh putik / organ reproduksi betina. Beberapa bunga sempurna mengalami penyerbukan sendiri, beberapa yang lain memerlukan penyerbukan silang. Sedangkan tanaman berbunga tidak sempurna mutlak memerlukan penyerbukan silang. Penyerbukan silang dapat dibantu oleh angin, serangga, atau bahkan manusia.

Untuk pembuatan benih, diperlukan tanaman yang tumbuh dengan baik, sehat, kuat, tidak terserang hama penyakit, terjaga dari kontaminasi (pengaruh) varietas lain dari jenis yang sama dan berproduksi tinggi. Buah yang akan diambil bijinya untuk benih adalah buat terbaik dari tanaman tersebut. Hal ini dimaksudkan agar benih yang diproduksi dapat memiliki sifat – sifat terbaik tanaman tersebut.

2.    Pemanenan benih tepat waktu

Buah sumber benih harus masak sempurna di pohon baru dapat dipanen. Tujuan dari hal tersebut adalah agar biji yang akan digunakan untuk benih telah tumbuh dengan sempurna, siap untuk melanjutkan estafet kehidupan, menjaga keberlangsungan tanamam untuk tetap hidup di dunia ini. Apabila buah sumber benih belum masak sempurna maka memiliki benih yang muda juga sehingga tidak bisa berkecambah.

Yang terbaik untuk memetik benih adalah menjelang tengah hari, saat matahari bersinar dan cuaca cerah. Bila memanen benih pada musim hujan, Anda bisa memetik buah, benih, atau lebih baik lagi dengan mencabut seluruh tanamannya dan menggantungnya dekat perapian. Kelembaban sedikit saja akan membuat benih itu menjadi rusak.

3.    Penyimpanan benih dengan benar
     Setelah dipanen, sangat penting untuk menyimpan benih dengan benar supaya tetap hidup untuk ditanam di kemudian hari. Benih yang baru saja dipanen tidak boleh segera disimpan ke dalam kantong plastik karena masih memiliki tingkat kelembaban yang tinggi sehingga akan membusuk.

Sebelum disimpan benih harus dikeringkan lebih dahulu. Ingatlah bahwa benih tersebut masih hidup tetapi bernafas secara perlahan-lahan. Untuk menjaga supaya benih tetap hidup dalam jangka waktu yang panjang, benih perlu disimpan pada suhu dan kelembaban yang rendah.

 

Kelembaban udara yang tinggi menyebabkan aktifitas pernapasan yang tinggi dan meningkatkan penggunaan energi yang tersimpan dalam benih. Benih harus dikeringkan lebih dahulu sehingga kandungan airnya mencapai 7-8% sebelum disimpan. Simpanlah benih di dalam wadah dengan tutup yang rapat.

 Sinar matahari akan memperpendek usia hidup benih. Pakailah botol berwarna gelap atau wadah yang tidak tembus pandang untuk melindungi benih dari sinar matahari. Jika menggunakan wadah yang jernih, letakkan ke dalam kantong kertas untuk melindungi dari sinar matahari.

 Suhu yang ideal untuk menyimpan kebanyakan benih sayuran adalah kurang dari 15 °C. Benih dapat disimpan di dalam wadah kedap udara dan diletakkan di dalam lemari es. Untuk penyimpanan jarak pendek, simpanlah benih di tempat yang sejuk, kering dan gelap.
 
Kebanyakan benih sayuran dapat disimpan dengan baik selama 3 sampai 5 tahun. Letakkan benih ke dalam kantong kertas, kantong kain atau jaring, botol, kaleng atau kantong aluminium foil. Benih diberi label yang jelas berisi nama varietas, tanggal pembuatan, dan informasi-informasi lain yang berguna. Simpan benih di tempat yang sejuk dan kering.

Demikian sedikit informasi tentang proses produksi benih. Semoga dapat bermanfaat untuk anggota KWT dalam rangka mendukung kegiatan pemanfaatan pekarangan secara berkelanjutan sehingga dapat terwujud rumah pangan lestari.
 

Disusun Oleh : Zuni Fitriyantini, S.TP.
Penyuluh pertanian di BP3K TERSONO KAB. BATANG
(Sumber : Panen dan menyimpan Benih Sayur-sayuran, Buku panduan untuk petani, AVRDC, 2012)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar