Benih
merupakan salah satu unsur utama dalam dunia pertanian, sumber hayati yang
sangat penting. Untuk menjamin kelestarian dari kegiatan pertanian maka
diperlukan usaha untuk memproduksi benih yang unggul dan bermutu.
Meskipun
dalam dunia modern telah dikenal banyak cara yang lebih mutakhir dalam usaha
perbanyakan tanaman secara vegetatif seperti kultur jaringan, cangkok,
menyambung, menempel dan lain sebagainya, perbanyakan tanaman secara generatif
tetap harus dipertahankan untuk menjaga plasma nutfah dunia.
Untuk
mendukung kegiatan pemanfaatan pekarangan, diperlukan pengetahuan tentang benih
dan bagaimana cara memproduksinya. Harapannya anggota KWT bisa membuat benih
sendiri secara berkelanjutan sehingga kegiatan pemanfaatan pekarangan dapat
terus lestari.
Benih
sayuran dapat dipanen dan disimpan untuk ditanam di masa mendatang, tetapi
tidak semua jenis dapat disimpan benihnya. Jenis yang dapat dipanen dan disimpan
termasuk varietas lokal yang telah cukup lama ditanam di satu daerah, jenis
sayuran yang memiliki penyerbukan sendiri (misalnya kacang-kacangan), dan
varietas OP (= open pollinated/penyerbukan
terbuka) dari tanaman yang memiliki penyerbukan silang (misalnya cabai,
mentimun dan wortel).
Benih
dari varietas hibrida tidak dapat disimpan untuk ditanam kembali, karena
generasi pertama dari benih hibrida dihasilkan dengan cara menyilangkan dua
varietas yang berbeda. Benih dari tanaman hibrida bersifat mandul atau akan
tumbuh menjadi tanaman yang ciri-cirinya berbeda dari tanaman induknya (sifat
tanaman, usia panen, hasil dan keseragaman antar tanaman bervariasi).
Beberapa
garis besar dalam produksi benih adalah memilih
tanaman yang sesuai, menanen benih tepat waktu dan menyimpan benih dengan cara
yang benar. Bagian tersebut akan dibahas satu per satu.
1.
Pemilihan tanaman
Pemilihan
tanaman merupakan langkah awal pada produksi benih. Salah satu hal penting
dalam pemilihan tanaman adalah mengetahui jenis bunga tanaman tersebut. Secara
garis besar, jenis bunga tanaman dibagi menjadi bunga sempurna dan bunga tidak
sempurna.
Yang dimaksud
dengan bunga sempurna adalah dalam satu bunga terdapat organ reproduksi jantan (anther/ benang sari) dan betina (stigma/
putik). Beberapa tanaman sayuran yang memiliki bunga sempurna adalah terong, cabe,
tomat.
Bunga Terong |
Bunga jantan dan Betina Semangka, dikawinkan |
Sedangkan bunga
tidak sempurna adalah organ reproduksi jantan (anther/ benang sari) dan betina (stigma/
putik) terdapat dalam bunga yang berbeda meskipun pada tanaman yang sama. Beberapa
tanaman sayuran yang memiliki bunga tidak sempurna adalah keluarga cucurbitaceae / timun – timunan dan jagung.
Setelah mengetahui
jenis bunga dari tanaman tersebut, maka proses berikutnya yang perlu diketahui
adalah penyerbukan. Penyerbukan atau pembuahan terjadi bila serbuk sari dari organ
reproduksi jantan tertabur menyentuh putik / organ reproduksi betina. Beberapa
bunga sempurna mengalami penyerbukan sendiri, beberapa yang lain memerlukan
penyerbukan silang. Sedangkan tanaman berbunga tidak sempurna mutlak memerlukan
penyerbukan silang. Penyerbukan silang dapat dibantu oleh angin, serangga, atau
bahkan manusia.
Untuk pembuatan
benih, diperlukan tanaman yang tumbuh dengan baik, sehat, kuat, tidak terserang
hama penyakit, terjaga dari kontaminasi (pengaruh) varietas lain dari jenis
yang sama dan berproduksi tinggi. Buah yang akan diambil bijinya untuk benih
adalah buat terbaik dari tanaman tersebut. Hal ini dimaksudkan agar benih yang
diproduksi dapat memiliki sifat – sifat terbaik tanaman tersebut.
2.
Pemanenan benih tepat waktu
Buah sumber benih harus masak sempurna di pohon baru
dapat dipanen. Tujuan dari hal tersebut adalah agar biji yang akan digunakan
untuk benih telah tumbuh dengan sempurna, siap untuk melanjutkan estafet
kehidupan, menjaga keberlangsungan tanamam untuk tetap hidup di dunia ini.
Apabila buah sumber benih belum masak sempurna maka memiliki benih yang muda
juga sehingga tidak bisa berkecambah.
Yang terbaik untuk memetik benih adalah menjelang
tengah hari, saat matahari bersinar dan cuaca cerah. Bila memanen benih pada
musim hujan, Anda bisa memetik buah, benih, atau lebih baik lagi dengan
mencabut seluruh tanamannya dan menggantungnya dekat perapian. Kelembaban sedikit
saja akan membuat benih itu menjadi rusak.
3.
Penyimpanan benih dengan benar
Setelah dipanen, sangat penting untuk menyimpan
benih dengan benar supaya tetap hidup untuk ditanam di kemudian hari. Benih
yang baru saja dipanen tidak boleh segera disimpan ke dalam kantong plastik
karena masih memiliki tingkat kelembaban yang tinggi sehingga akan membusuk.
Sebelum disimpan
benih harus dikeringkan lebih dahulu. Ingatlah bahwa benih tersebut masih hidup
tetapi bernafas secara perlahan-lahan. Untuk menjaga supaya benih tetap hidup
dalam jangka waktu yang panjang, benih perlu disimpan pada suhu dan kelembaban yang
rendah.
Kelembaban udara
yang tinggi menyebabkan aktifitas pernapasan yang tinggi dan meningkatkan
penggunaan energi yang tersimpan dalam benih. Benih harus dikeringkan lebih
dahulu sehingga kandungan airnya mencapai 7-8% sebelum disimpan. Simpanlah
benih di dalam wadah dengan tutup yang rapat.
Kebanyakan benih sayuran dapat disimpan dengan baik selama 3 sampai 5 tahun. Letakkan benih ke dalam kantong kertas, kantong kain atau jaring, botol, kaleng atau kantong aluminium foil. Benih diberi label yang jelas berisi nama varietas, tanggal pembuatan, dan informasi-informasi lain yang berguna. Simpan benih di tempat yang sejuk dan kering.
Demikian sedikit informasi tentang proses produksi benih. Semoga dapat bermanfaat untuk anggota KWT dalam rangka mendukung kegiatan pemanfaatan pekarangan secara berkelanjutan sehingga dapat terwujud rumah pangan lestari.
Disusun Oleh :
Zuni Fitriyantini, S.TP.
Penyuluh
pertanian di BP3K TERSONO KAB. BATANG
(Sumber
: Panen dan menyimpan Benih Sayur-sayuran, Buku panduan untuk petani, AVRDC, 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar