Jumat, 20 September 2013

PRINSIP PERTANIAN ORGANIK


Dengan pertumbuhan penduduk dunia yang terus meningkat, kebutuhan akan bahan pangan pun semakin tinggi. Tuntutan untuk memproduksi bahan pangan yang lebih banyak demi terpenuhinya kebutuhan penduduk dunia mau tidak mau membebani lahan pertanian yang luasannya semakin menyusut setiap tahunnya. Eksploitasi terus menerus sumber daya alam dengan aplikasi pupuk, herbisida dan pestisida kimia melebihi rekomendari telah berdampak pada menurunnya kualitas lahan pertanian yang secara lansung mempengaruhi produksi bahan pangan.

Hal tersebut telah menggugah hati segelintir orang untuk kembali menengok ke belakang sebelum revolusi hijau terjadi. Kepedulian manusia tentang kondisi lingkungan mulai bangkit. Gerakan kembali ke alam didengungkan ke seantero dunia oleh para aktivis lingkungan. Mulai dari penggunaan alat dan bahan dalam kehidupan sehari – hari sampai ke penerapan pertanian yang lebih ramah lingkungan. Akhirnya muncullah suatu konsep praktek pertanian yang kembali ke alam dan biasa di sebut dengan pertanian organik.

Pertanian organik adalah sistem pertanian holistik/menyeluruh yang mendukung dan mempercepat biodiversitas, siklus biologi dan aktivitas biologi tanah. Pemulihan lahan pertanian yang mengalami penurunan kualitas dilakukan secara bertahap dengan mengaktifkan kembali makhluk hidup yang ada di tanah dan sedikit demi sedikit memperbaiki kondisi biologis, fisik, dan kimia tanah.

Dalam pertumbuhan dan perkembangan pertanian organik, berkembanglah prinsip-prinsip yang merupakan dasar bagi pertanian organik. Prinsip-prinsip ini berisi tentang sumbangan yang dapat diberikan pertanian organik bagi dunia, dan merupakan sebuah visi untuk meningkatkan keseluruhan aspek pertanian secara global. Prinsip – prinsip tersebut adalah Prinsip kesehatan, Prinsip ekologi, Prinsip keadilan dan Prinsip perlindungan.

1.    Prinsip kesehatan
     Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Prinsip ini menunjukkan bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari kesehatan ekosistem; tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan dan manusia.

Kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem kehidupan. Hal ini tidak saja sekedar bebas dari penyakit, tetapi juga dengan memelihara kesejahteraan fisik, mental, sosial dan ekologi. Ketahanan tubuh, keceriaan dan pembaharuan diri merupakan hal mendasar untuk menuju sehat.

Peran pertanian organik baik dalam produksi, pengolahan, distribusi dan konsumsi bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme, dari yang terkecil yang berada di dalam tanah hingga manusia. Secara khusus, pertanian organik dimaksudkan untuk menghasilkan makanan bermutu tinggi dan bergizi yang mendukung pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan.Mengingat hal tersebut, maka harus dihindari penggunaan pupuk, pestisida, obat-obatan bagi hewan dan bahan aditif makanan yang dapat berefek merugikan kesehatan.

2.    Prinsip ekologi

Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan.

 Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem ekologi kehidupan. Prinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur ulang ekologis. Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus; sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut membutuhkan lingkungan perairan.

Budidaya pertanian, peternakan dan pemanenan produk liar organik haruslah sesuai dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam. Siklus-siklus ini bersifat universal tetapi pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal. Pengelolaan organik harus disesuaikan dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala lokal. Bahan-bahan asupan sebaiknya dikurangi dengan cara dipakai kembali, didaur ulang dan dengan pengelolaan bahan-bahan dan energi secara efisien guna memelihara, meningkatkan kualitas dan melindungi sumber daya alam.

Pertanian organik dapat mencapai keseimbangan ekologis melalui pola sistem pertanian, membangun habitat, pemeliharaan keragaman genetika dan pertanian. Mereka yang menghasilkan, memproses, memasarkan atau mengkonsumsi produk-produk organik harus melindungi dan memberikan keuntungan bagi lingkungan secara umum, termasuk di dalamnya tanah, iklim, habitat, keragaman hayati, udara dan air.

3.    Prinsip keadilan

Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama.
Keadilan dicirikan dengan kesetaraan, saling menghormati, berkeadilan dan pengelolaan dunia secara bersama, baik antar manusia dan dalam hubungannya dengan makhluk hidup yang lain. Prinsip ini menekankan bahwa mereka yang terlibat dalam pertanian organik harus membangun hubungan yang manusiawi untuk memastikan adanya keadilan bagi semua pihak di segala tingkatan; seperti petani, pekerja, pemroses, penyalur, pedagang dan konsumen.

Pertanian organik harus memberikan kualitas hidup yang baik bagi setiap orang yang terlibat, menyumbang bagi kedaulatan pangan dan pengurangan kemiskinan. Pertanian organik bertujuan untuk menghasilkan kecukupan dan ketersediaan pangan maupun produk lainnya dengan kualitas yang baik.

Prinsip keadilan juga menekankan bahwa ternak harus dipelihara dalam kondisi dan habitat yang sesuai dengan sifat-sifat fisik, alamiah dan terjamin kesejahteraannya. Sumber daya alam dan lingkungan yang digunakan untuk produksi dan konsumsi harus dikelola dengan cara yang adil secara sosial dan ekologis, dan dipelihara untuk generasi mendatang. Keadilan memerlukan sistem produksi, distribusi dan perdagangan yang terbuka, adil, dan mempertimbangkan biaya sosial dan lingkungan yang sebenarnya

4.    Prinsip perlindungan

Pertanian organik harus dikelola secara hati-hati dan bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup.

Pertanian organik merupakan suatu sistem yang hidup dan dinamis yang menjawab tuntutan dan kondisi yang bersifat internal maupun eksternal. Para pelaku pertanian organik didorong meningkatkan efisiensi dan produktifitas, tetapi tidak boleh membahayakan kesehatan dan kesejahteraannya. Karenanya, teknologi baru dan metode-metode yang sudah ada perlu dikaji dan ditinjau ulang. Maka, harus ada penanganan atas pemahaman ekosistem dan pertanian yang tidak utuh.

Prinsip ini menyatakan bahwa pencegahan dan tanggung jawab merupakan hal mendasar dalam pengelolaan, pengembangan dan pemilihan teknologi di pertanian organik. Ilmu pengetahuan diperlukan untuk menjamin bahwa pertanian organik bersifat menyehatkan, aman dan ramah lingkungan. Tetapi pengetahuan ilmiah saja tidaklah cukup. Seiring waktu, pengalaman praktis yang dipadukan dengan kebijakan dan kearifan tradisional menjadi solusi tepat.

Pertanian organik harus mampu mencegah terjadinya resiko merugikan dengan menerapkan teknologi tepat guna dan menolak teknologi yang tak dapat diramalkan akibatnya, seperti rekayasa genetika (genetic engineering). Segala keputusan harus mempertimbangkan nilai-nilai dan kebutuhan dari semua aspek yang mungkin dapat terkena dampaknya, melalui proses-proses yang transparan dan partisipatif.

Prinsip – prinsip pertanian organik tersebut sesuai dengan kegiatan anggota KWT dalam pemanfaatan pekarangan. Dengan prinsip kesehatan, anggota KWT menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan sekitarnya dengan tidak menggunakan bahan berbahaya seperti pestisida kimia dalam perawatan sayuran di pekarangan sehingga berkontribusi dalam prinsip ekologi. Prinsip keadilan berhubungan dengan lingkungan sekitar dan prinsip perlindungan secara otomatis terkait dengan prinsip kesehatan. Keempat prinsip pertanian organik tersebut memang saling terkait, tak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Mari kita sama – sama menerapkan prinsip –  prinsip pertanian organik dalam kehidupan sehari – hari kita.

 

Disusun Oleh : Zuni Fitriyantini, S.TP.
Penyuluh pertanian di BP3K TERSONO KAB. BATANG

(Sumber : www.ifoam.org, 2005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar