Jumat, 11 Oktober 2013

VERTIKULTUR DARI PARALON BEKAS


Dalam pemanfaatan pekarangan yang memiliki luasan sempit, metode tanam mengunakan pot dan vertikultur merupakan satu – satunya alternatif. Vertikultur merupakan sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat,  baik didalam ruangan  maupun  diluar ruangan.  Lahan  1  meter mungkin  hanya  bisa  untuk menanam  5 batang  tanaman,  dengan  sistem  vertikal  bisa  untuk  20  batang  tanaman.  Vertikultur tidak hanya sekadar kebun vertikal, namun ide ini akan merangsang seseorang untuk menciptakan  khasanah  biodiversitas  di  pekarangan  yang  sempit  sekalipun.  Struktur vertikal memudahkan  pengguna  membuat  dan  memeliharanya.  Pertanian  vertikultur tidak  hanya sebagai  sumber  pangan  tetapi  juga  menciptakan  suasana   alami  yang menyenangkan, terutama untuk memperindah halaman rumah.

Model,  bahan,  ukuran,  wadah  vertikultur  sangat  banyak dan variatif, tinggal  disesuaikan dengan kondisi dan keinginan. Salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan adalah paralon bekas. Berikut akan diuraikan cara membuat vertikultur dari paralon bekas.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan vertikultur dari paralon bekas antara lain :

·       Paralon ukuran minimal 5 inci, sebaiknya ukuran tinggi maksimalnya 1 meter saja supaya tidak ketinggian.
·       Gergaji
·       Meteran
·       Spidol atau pensil untuk menandai
·       Pemanas, bisa obor, lilin.
·       Pot atau baskom bekas (atau apa saja yang bisa dijadikan wadah untuk pot)
·       Semen dan pasir
·       Cat

Cara Membuat

1. Buat empat titik sentral di bagian atas atau bawah lubang paralon, gunanya untuk membagi paralon menjadi empat sisi yang sama. Titik sentral ini akan menjadi acuan dalam menarik garis lurus untuk digergaji.
 









 

 


2. Buatlah garis atau tanda untuk lubang di dinding paralon dengan acuan titik sentral tadi. Jarak antar garis atas bawah masing-masing 20cm. Lebar garis 6-10 cm, yang penting ujung garis tidak bersentuhan dengan ujung garis lainnya di kanan kiri. Buat garis-garis tersebut selang-seling. Sisi yang berhadapan depan belakang posisi garis-garisnya sama. Setelah semua garis jadi, gergaji sesuai ukuran.
 
 
 

3. Panaskan sisi bagian atas dari garis yang digergaji sampai agak lunak, lalu tekuk ke dalam menggunakan kain lap agar tangan tidak kepanasan. Tahan sebentar, lalu lepaskan, dengan sendirinya paralon akan mengeras bila sudah dingin.
 
 
4. Menyiapkan semen dan pot
 
Yang namanya vertikultur paralon sudah pasti memiliki bentuk memanjang dan penampangnya kecil. Jika tidak diberi pemberat, maka paralon akan mudah jatuh bila diterpa angin atau disentuh, apalagi kalau memasukkan media tanam dan tanamannya tumbuh membesar nantinya. Maka untuk menghindari hal itu, di bagian bawah paralon harus dicor atau disemen di dalam pot yang ukurannya disesuaikan. Lilitkan besi tipis atau kawat yang agak tebal (kalau ada) ke bagian bawah paralon agar cengkeramannya lebih kuat mengikat ke semen, kalau tidak ada juga tidak apa-apa. Tegakkan paralon dan pastikan posisinya lurus di dalam pot atau baskom (tidak perlu sampai menyentuh dasar pot), lalu masukkan adukan semen tadi ke dalam pot sampai tinggi secukupnya. Siram pot dengan air sampai penuh agar dihasilkan cor yang keras. Semen yang keras ini akan menjadi pemberat bagi paralon.
 
5. Agar tampilan lebih bersih dan rapi, cat paralon sesuai warna yang diinginkan. Jangan lupa juga membuat lubang pembuangan air berlebih di dinding bawah paralon (dekat semen).
 
 
Sekarang paralon bekas sudah berubah menjadi pot tanam yang cantik, tinggal diisi media tanam saja berupa campuran tanah, sekam, dan pupuk kandang/kompos.
Semoga sedikit paparan tentang pembuatan vertikultur dari paralon bekas bisa memberi inspirasi bagi anggota KWT Dahlia untuk variasi dalam pemanfaatan pekarangan. Sedikit kreatifitas akan memperindah tampilan pekarangan rumah kita.
 
Disusun Oleh : Zuni Fitriyantini, S.TP.
Penyuluh pertanian di BP3K TERSONO KAB. BATANG
(Sumber : www.dkwek.com)