Dalam pemanfaatan pekarangan
yang memiliki luasan sempit, metode tanam mengunakan pot dan vertikultur merupakan
satu – satunya alternatif. Vertikultur merupakan sistem budidaya pertanian yang
dilakukan secara vertikal atau bertingkat,
baik didalam ruangan maupun diluar ruangan. Lahan 1 meter
mungkin hanya bisa
untuk menanam 5 batang tanaman,
dengan sistem vertikal
bisa untuk 20
batang tanaman. Vertikultur tidak hanya sekadar kebun
vertikal, namun ide ini akan merangsang seseorang untuk menciptakan khasanah
biodiversitas di pekarangan
yang sempit sekalipun.
Struktur vertikal memudahkan
pengguna membuat dan
memeliharanya. Pertanian vertikultur tidak hanya sebagai
sumber pangan tetapi
juga menciptakan suasana
alami yang menyenangkan, terutama
untuk memperindah halaman rumah.
Model, bahan,
ukuran, wadah vertikultur
sangat banyak dan variatif,
tinggal disesuaikan dengan kondisi dan
keinginan. Salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan adalah paralon bekas. Berikut
akan diuraikan cara membuat vertikultur dari paralon bekas.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang
dibutuhkan dalam pembuatan vertikultur
dari paralon bekas antara lain :
·
Paralon ukuran minimal 5 inci, sebaiknya ukuran tinggi
maksimalnya 1 meter saja supaya tidak ketinggian.
·
Gergaji
·
Meteran
·
Spidol atau pensil untuk menandai
·
Pemanas, bisa obor, lilin.
·
Pot atau baskom bekas (atau apa saja yang bisa dijadikan wadah
untuk pot)
·
Semen dan pasir
·
Cat
Cara Membuat
1. Buat empat titik sentral di bagian atas atau bawah lubang
paralon, gunanya untuk membagi paralon menjadi empat sisi yang sama. Titik sentral
ini akan menjadi acuan dalam menarik garis lurus untuk digergaji.
2. Buatlah garis atau
tanda untuk lubang di dinding paralon dengan acuan titik sentral tadi. Jarak
antar garis atas bawah masing-masing 20cm. Lebar garis 6-10 cm, yang penting
ujung garis tidak bersentuhan dengan ujung garis lainnya di kanan kiri. Buat
garis-garis tersebut selang-seling. Sisi yang berhadapan depan belakang posisi
garis-garisnya sama. Setelah semua garis jadi, gergaji sesuai ukuran.
3. Panaskan sisi bagian atas dari garis yang digergaji sampai
agak lunak, lalu tekuk ke dalam menggunakan kain lap agar tangan tidak
kepanasan. Tahan sebentar, lalu lepaskan, dengan sendirinya paralon akan
mengeras bila sudah dingin.
4. Menyiapkan semen dan
pot
Yang namanya vertikultur
paralon sudah pasti memiliki bentuk memanjang dan penampangnya kecil. Jika
tidak diberi pemberat, maka paralon akan mudah jatuh bila diterpa angin atau
disentuh, apalagi kalau memasukkan media tanam dan tanamannya tumbuh membesar
nantinya. Maka untuk menghindari hal itu, di bagian bawah paralon harus dicor atau
disemen di dalam pot yang ukurannya disesuaikan. Lilitkan besi tipis atau kawat
yang agak tebal (kalau ada) ke bagian bawah paralon agar cengkeramannya lebih
kuat mengikat ke semen, kalau tidak ada juga tidak apa-apa. Tegakkan paralon
dan pastikan posisinya lurus di dalam pot atau baskom (tidak perlu sampai
menyentuh dasar pot), lalu masukkan adukan semen tadi ke dalam pot sampai
tinggi secukupnya. Siram pot dengan air sampai penuh agar dihasilkan cor yang
keras. Semen yang keras ini akan menjadi pemberat bagi paralon.
5. Agar tampilan lebih bersih dan rapi, cat paralon sesuai warna
yang diinginkan. Jangan lupa juga membuat lubang pembuangan air berlebih di
dinding bawah paralon (dekat semen).
Sekarang paralon bekas sudah berubah menjadi pot tanam yang
cantik, tinggal diisi media tanam saja berupa campuran tanah, sekam, dan pupuk
kandang/kompos.
Semoga sedikit paparan tentang pembuatan vertikultur dari
paralon bekas bisa memberi inspirasi bagi anggota KWT Dahlia untuk variasi
dalam pemanfaatan pekarangan. Sedikit kreatifitas akan memperindah tampilan
pekarangan rumah kita.
Disusun Oleh : Zuni
Fitriyantini, S.TP.
Penyuluh pertanian di
BP3K TERSONO KAB. BATANG
(Sumber
: www.dkwek.com)